Hubungan Ukraina dan Rusia sebelum pecahnya USSR
Dipertengahan
tahun 1920, Uni Soviet mengeluarkan mengeluarkan suatu kebijakan baru untuk
peremajaan pertanian Ukraina sebagai dampak dari perang dunia. Rezim Soviet
juga memperkenalkan Ukrainisasi, yaitu sebagai salah satu kebijakan yang
mendukung penggunaan bahasa Ukraina dan pengembangan kebudayaan nasional
Ukraina. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan simpati rakyat Ukraina. Tetapi
akhir tahun 1920 pemimpin Soviet, Joseph Stalin dengan brutal mencabut kebijakan-kebijkan
itu. Para petani telah diperas dan dipaksa untuk menyerahkan hasil pertanian.
Akibatnya, terjadi kelaparan yang mengerikan di Ukraina pada tahun 1932 dan
1933 dimana diperkirakan 5 sampai 7 juta orang meninggal dunia.
Ukraina
dan Rusia memiliki catatan sejarah yang sangat panjang. Dari segi sejarah,
ukraina telah berperan sangat penting sebagai negara yang meahirkan kekaisaran
Rusia pada abad ke-9 sehingga Ukraina menjadi “maskot” para Tsar Rusia,
sampai pada masa keruntuhan akibat Revolusi Bolsjweik 1917. Ukraina sendiri
pernah dikuasai oleh bangsa Polandia pada abad-16, sampai akhirnya Rusia datang
memberi pertolongan terhadap dominasi Polandia pada tahun 1648. Ukraina sempat
menikmati masa kemerdekaan dari tahun 1918 sampai 1919, lalu kembali diambil
alih oleh USSR yang kemudian mendeklarisikan Republik Uni Soviet. Uni Soviet
sendiri adalah manivestasi dari ekspansi dan kolonialisasi Rusia selama
berabad-abad, maka Rusia dapat dianggap sebagai Saudara Tua (tyomnokrasnie),
sehingga derajat pengaruh nilai-nilai Rusia menjadi dominan.
Rakyat
Ukraina merasa kalau Rusia telah memperpanjang Ekspansinya ke Ukraina melalui
Uni Soviet sangat besar, akibatnya budaya Ukraina mengalami kemunduran. Bahasa
Rusia menjadi bahasa utama dan bahasa Ukraina menjadi terpinggirkan. Sementara
bahaya nuklir “Chernobyl” pada tahun 1986 ikut membangun ketidakpuasan
menyeluruh pada rakyat Ukraina terhadap Uni Soviet kekurangan dari sistem yang
diterapkan Uni soviet. Akibatnya banyak bermunculan gerakan-gerakan seperti
Front pergerakan yang dikenal “Rukh”, mulai menyuarakan kemerdekaan yang
akhirnya dicapai pada tahun 1991.
Walaupun
Ukraina telah memperoleh kemerdekaannya dari Uni Soviet pada tanggal 24 Agustus
1991, Ukraina masih berada dibawah pengaruh Rusia. Pada bulan Desember 1991
para kepala pemerintahan dari Rusia, Ukraina dan Belorussia menandatangani
pakta yang secara resmi membubarkan Uni Soviet dan menyatakan berdirinya
Persemakmuran negara-negara Merdeka (PNM) yang diikuti oleh semua negara bekas
Uni Soviet kecuali tiga negara Baltik (Latvia, Estonia, Lithuania) dan Georgia4.
Hal ini tetap menjadikan Ukraina tetap berada dalam satu keorganisasian dengan
Rusia, yang secara tidak langsung dominasi Rusia terhadap Ukraina masih tetap
dipertahankan. TERIMA KASIH
Tidak ada komentar:
Posting Komentar