PARU PARU BASAH.
Paru-paru basah atau pneumonia disebabkan beberapa hal,
di antaranya: infectious pneumonia (akibat infeksi viral, bakteri ato
fungal), aspiration pneumonia (organ pernapasan kebanyakan terisi air
seperti dalam kasus tenggelam), allergic pneumonia (karena reaksi
alergi), dan chemical pneumonia (akibat menghirup gas kimia tertentu
seperti chlorine). Pneumonia karena infeksi biasanya ada gejala
demam.
secara umum adanya gangguan pernapasan, napas jadi pendek dan cepat,
batuk-batuk, rasa sakit di dada (apalagi saat batuk atau mengambil
napas panjang). Parahnya tubuh bisa membiru (cyanosis), sakit kepala,
atau gangguan lain karena pasokan oksigen berkurang. 30 Sumber
Infeksi. Dalam dunia kedokteran, tidak dikenal istilah paru-paru
basah
yang ada pneumonia, yaitu infeksi yang menyebabkan paru-paru
meradang.
Kantong-kantong udara dalam paru (alveoli) dipenuhi nanah dan cairan,
sehingga kemampuan menyerap oksigen berkurang. Dr. Prajna Paramita,
MD, FCCP, menyebutkan bahwa penyakit ini disebabkan oleh sekitar 30
macam sumber infeksi. Namun, penyebab utamanya adalah bakteri, virus,
mikroplasma, jamur, berbagai senyawa kimia, dan partikel.
Meski kasus pneumonia
akibat bakteri tidak terlalu
banyak, jenis ini cenderung menimbulkan infeksi lebih berat daripada
yang disebabkan oleh nonbakteri. Virus sinsitial pernapasan
(respiratory syncitial virus atau RSV), painfluenzae, influenzae, dan
adenovirus merupakan yang paling sering menyebabkan pneumonia.
Umumnya
infeksi virus saluran pernapasan bawah berlangsung selama musim
dingin
atau hujan. Dan RSV yang paling umum menjadi penyebab pneumonia,
terutama pada bayi.
Pneumonia muncul karena
kuman penyakit terhirup hidung
dan mulut. Bila lingkungan di sekitar ada orang atau anak yang
terinfeksi, risiko tertular sangat besar, apalagi bila daya tahan
tubuh sedang tidak baik. "Pneumonia termasuk penyakit yang serius dan
berbahaya," ujar spesialis paru dari RSPAD Gatot Subroto yang akrab
disapa Dr. Mita ini.Gara-gara nanah dan cairan memenuhi paru-paru,
oksigen di sel-sel tubuh pun berkurang dan tidak bisa bekerja.
Akibatnya, selain penyebaran infeksi ke seluruh tubuh, penderita bisa
meninggal. Pneumonia ditandai oleh batuk disertai sulit bernapas,
napas sesak, atau terjadi penarikan dinding dada sebelah bawah ke
dalam (severe chest indrawing). Gejala sulit bernapas bisa juga
disertai gejala sianosis (kebiruan di bagian kulit dan mukosa karena
hemoglobin berkurang dalam darah kapiler) sentral dan tidak dapat
minum.
Pada anak usia di bawah
2 bulan, pneumonia berat
ditandai kerapnya frekuensi bernapas. Bisa 60 kali per menit atau
lebih tarikan napas, dengan penarikan kuat pada dinding dada sebelah
bawah ke dalam. Gejala lain adalah radang tenggorokan (laringitis).
Akibatnya suara berubah serak karena di sekitar pita suara banyak
terdapat lendir. Lewat pemeriksaan rontgen dada, bisa diketahui ada
masalah di paru-paru. Tanda klinis yang bisa ditemui biasanya flek
pada paru-paru. Namun, tanda klinis ini tidak mencukupi sebab
tuberkulosis pun ditandai oleh flek ini. Karena itu, pemeriksaan
penunjang seperti pemeriksaan darah, dahak, serta gejala sangat
penting untuk menentukan flek ini pertanda TBC atau pneumonia.
Pneumonia Bakteri
Jenis ini bisa menyerang
bayi sampai usia lanjut.
Pecandu
alkohol, pasien pasca operasi, penderita penyakit pernapasan, sedang
terinfeksi virus atau kekebalan tubuh menurun, rentan terkena
penyakit
ini.Bakteri penyebab pneumonia yang paling umum adalah Streptococcus
pneumoniae, dan sudah ada di kerongkongan manusia sehat. Saat